Jumat, 15 Maret 2013
Behind of Love Bracelet's story
Setelah nunggu sekitar 1 tahun akhirnya novel kedua mau terbit juga. Meski harus menunggu lama, tetapi ada banyak bumbu rasa yang aku rasakan sejak awal mula mencoba penerbit GPU-rasa tegang waktu masih menunggu kabar seleksi diterima atau tidaknya, rasa senang waktu mereka terima, rasa bosan waktu menunggu antri setelah diacc, rasa penasaran waktu dibuatkan covernya, dan rasa grogi waktu gabung di grup teenlit author GPU. Waktu permulaan aku berkenalan dengan orang-orang teenlit author, aku selalu minta ditemani seseorang yang mengajakku gabung di grup teenlit author GPU. Tetapi, perlahan-lahan aku mulai berani untuk ikut mereka mengobrol(meski masih ada rasa grogi karena aku paling kecil) tetapi, semua itu membuatku belajar mengenai banyak hal. Tidak hanya mengenai cara menulis novel tetapi, membuatku semakin mature.
Waktu aku mendapatkan kabar mengenai novel ini dari editor, beliau mencarikan illustrator untuk covernya. Sayangnya, proses design cover ini butuh waktu yang agak lama-terjadi perubahan gambarnya 3x- karena ada beberapa bagian yang aku kurang suka dicover yang sebelumnya. Sampai akhirnya jadilah cover ini yang sekarang sedang naik cetak dan akan terbit tangal 1 April nanti.
Judul novel ini sebelumnya adalah Twin Bracelet Lovers tetapi, editor menawarkanku judul yang lebih menarik, Love Bracelet. Karena memang lebih bagus judul yang beliau tawarkan, aku setuju dengan saran beliau untuk mengganti judulnya.
Novel ini aku buat dengan kisah yang simple, sad, and romantic. Menceritakan mengenai dua orang perempuan yang bersahabat saat kecil dan bertemu kembali ketika SMA dengan kisah unik yang merubah hubungan mereka menjadi sepasang kekasih(laki-laki dan perempuan).
Banyak orang yang tanya: "Perempuan saat kecil berubah menjadi laki-laki saat remaja?Kok bisa?"
Perubahan yang terjadi pada tokoh tersebut memiliki penyebab rahasia yang terus dipertanyakan oleh tokoh yang satunya. Hingga akhirnya, gelang kembar mereka yang membuat semua rahasia tersebut terbongkar.
Waktu aku menulis mengenai rahasia dibalik semua itu, aku ikut ingin menangis. Aku sendiri tidak tahu, aku ingin menangis karena terlalu menghayati ceritanya atau karena terlalu sensi? yah.. entah karena terlalu menghayati atau terlalu sensi, tapi begitulah yang terjadi.
Langganan:
Postingan (Atom)